Kamis, 24 Mei 2012

Kiat Memilih Kampus Swasta

Kiat Memilih Kampus Swasta dari Pak Menteri
Indra Akuntono | Lusia Kus Anna | Jumat, 25 Mei 2012 | 09:46 WIB

KOMPAS.com - Universitas negeri masih menjadi tujuan utama sebagian besar siswa yang ingin melanjutkan kuliah. Namun karena terbatasnya perguruan tinggi negeri, pemerintah hanya menyediakan 600 ribu kursi yang akan diperebutkan oleh siswa dari jalur undangan, ujian tulis, serta ujian mandiri.

Siswa yang tidak berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) tak perlu berkecil hati karena kini cukup banyak perguruan tinggi swasta (PTS) yang memiliki kualitas tidak kalah dengan PTN.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan, hal utama yang harus diketahui calon mahasiswa adalah memahami program studi yang akan diambilnya sesuai dengan minatnya. "Siswa harus tahu jurusan yang diminatinya, jangan sampai hanya ikut-kutan," ujarnya.

Kemudian, perhatikan pula kondisi fisik bangunan atau fasilitas kampus, dan akreditasi PTS yang dituju.

"Dengan itu kita bisa menyimpulkan mengenai kualitas. Karena tata kelola yang baik sangat terkait dengan performance akademik kampus tersebut," kata Nuh, Kamis (24/5/2012), di gedung Kemdikbud, Jakarta.

Namun Nuh juga meminta agar para siswa tidak hanya melihat kondisi fisik dan status akreditasi, tapi juga atmosfer akademik yang baik di kampus bersangkutan.

"Ada beberapa indikator yang bisa dipakai untuk melihat akademik environment. Salah satunya melalui prestasi," pungkasnya.

Lalu, tambahnya, para siswa juga dimintanya untuk memperhatikan struktur pembiayaan di kampus yang akan dipilihnya secara utuh. Karena ada beberapa kampus yang memberikan biaya SPP murah, tetapi kredit persemesternya (SKS) mahal.

"Terakhir, kalau mau lebih rinci lagi, lihat siapa yang ngajar disitu. Lihat dosen tetap dan dosen luar biasanya," tutup Nuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar